DURHAKA KEPADA ORANG TUA, INGIN BERTOBAT
Oleh : Hasysa
Pertanyaan :
Ustadz yang diberkahi Allah. Sebenarnya saya malu untuk menyampaikan ini. Ustadz, saya dulu pernah menghujat ibu dan ayah kandung saya, walaupun itu hanya di hadapan istri saya, karena permasalahan keluarga kami. Sampai sekarang saya sangat merasa berdosa dan durhaka. Seringkali saya mohon ampun kepada keduanya, tapi juga belum plong hati ini Ustadz. Apakah saya harus minta maaf dan mengatakan sebenarnya kepada keduanya? Baru saya bisa tenang, tapi saya malah takut itu nanti menyakiti hati mereka. Sementara hubungan kami anak dengan orang tua sangatlah baik. Mohon penjelasannya ustdaz. Untuk Babel Pos, mohon nama dan identitas saya dirahasiakan. Hamba Allah yang ingin bertobat di Pangkalpinang.
Jawab :
Hamba Allah yang ingin bertobat di Pangkalpinang. Semoga Allah memberkahi Anda juga sekeluarga serta melimpahkan hidayah dan maghfirah-Nya di bulan yang agung ini, amin.
Dosa dan tobat
Siapa, makhluk yang namanya manusia ini yang tidak pernah berbuat salah atau dosa ? Pernah salah atau dosa tidak berarti manusia tertutup pintunya untuk menjadi manusia yang baik dan terhormat. Masalahnya adalah manusia itu sendiri sadar atau tidak akan kesalahan atau dosanya, lalu memperbaiki diri dengan bertobat ? “Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur, 24 : 31).
Sudah tentu tobat yang dimaksud bukanlah tobat sekedar ucapan atau pernyataan belaka, tetapi tobat yang sesungguhnya yang dalam al-Qur’an disebut tobat nasuha. “Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya.“ (QS. At-Tahrim, 66 :8). Maka tobat seperti ini dapat merehabilitasi total terhadap orang yang pernah melakukan kesalahan atau dosa. “Orang yang bertobat dari dosa (yang pernah dilakukan) itu seperti orang yang tidak pernah (melakukan) dosa.” (Syu’abu al-Iman, 9 : 363). Juga “Allah SWT menerima tobat orang yang bertobat.” (Shahih Bukhari, 8 : 93).
Berdosa kepada orang tua
Astaghfirullaha al-‘azhim ! Jangankan menghujat ibu dan ayah kandung sendiri sebagaimana yang Anda sebutkan itu, mengatakan “ah !” saja kepada mereka sudah dilarang keras oleh agama, lebih-lebih menghujat dan sebagainya. “Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’, 17 : 23).
Katakanlah, sejahat apapun orang tua, bahkan kafir sekalipun, anak tetap wajib berbakti dan hormat kepadanya selama tidak dalam kemaksiatan dan kemusyrikan. “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (QS. Luqman, 31 : 15).
Bersyukur Anda menyadari sendiri bahwa apa yang pernah Anda lakukan terhadap orang tua kandung Anda sendiri itu merupakan suatu dosa kepada orang tua, bahkan termasuk dosa besar. “Ridha Allah tergantung ridha kedua orang tua dan kemarahan Allah tergantung kemarahan kedua orang tua.” (Syu’abu al-Iman, 10 : 246).
Pintu tobat masih terbuka
Anda tidak perlu larut dalam kesedihan merasa berdosa kepada orang tua. Masalahnya hanya karena Anda sendiri merasa belum tuntas hingga sekarang. Ingat, Allah SWT saja Maha Pengampun, apalagi orang tua Anda sebagai manusia seperti manusia lainya tidak akan mungkin tidak menerima penyesalan (tobat) atau permintaan maaf Anda kepadanya. “Sesungguhnya Allah SWT membuka pintu untuk bertobat hingga ke arah Barat yang panjangnya tujuh puluh tahun dan tidak akan ditutup sebelum matahari terbit dari arah Barat.” (Jami’u al-‘Ulum wa al-Hukm, 40 : 14).
Bagaimana caranya ?
Mengingat masalahnya kepada orang tua sendiri memang serba sulit. Bisa jadi apa yang akan Anda lakukan dapat menyakiti hati mereka sebagaimana yang Anda katakan sendiri. Untuk itu cara yang Anda lakukan harus bijaksana tanpa menyinggung hati mereka.
Cara yang dapat Anda lakukan : pertama, niat ikhlas semata-mata mencari ridha Allah SWT melalui ridha orang tua. Kedua, segeralah bersilaturrahim mumpung sekarang masih dalam bulan agung penuh rahmat dan maghfirah, secara langsung kepada orang tua Anda, akan lebih baik ajak anak dan isteri Anda sama-sama menghadap mereka. Ketiga, sesalilah apa yang pernah Anda perbuat itu dan berjanji kepada Allah SWT dalam hati tidak akan pernah mengulanginya lagi. Keempat, jabat erat-erat tangan mereka dengan menangis sambil minta maaf terhadap apa yang pernah Anda lakukan kepadanya. Kelima, jangan sekali-kali mengatakan apapun yang mengarah menyalahkan mereka dan mengalah atau mengaku sebagai yang salah, sedangkan mereka bagaimanapun posisikan sebagai yang benar. Keenam, jika mereka berkomentar bahkan marah-marah, Anda diam saja dan jangan ditanggapi. Ketujuh, doakan mereka terutama setiap selesai shalat wajib semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmatnya, mengampuni dosanya, serta memberikan hidayah kepadanya.
Kesimpulan
- Tidak ada mansuia yang tidak pernah salah atau dosa.
- Bagaimanapun anak wajib berbakti dan hormat kepada orang tuanya meskipun orang tua itu jahat bahkan kafir sekalipun, selama tidak dalam kemaksiatan dan kemusyrikan.
- Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar dan Allah tidak mengampuninya sebelum orang tua bersangkutan meridhai atau memaafkannya.
- Mengakui kesalahan atau dosa, lalu segera bertobat atau minta maaf kepada yang bersangkutan merupakan perbuatan berat tetapi mulia yang dijanjikan Allah SWT akan memperoleh keberuntungan.
Demikian, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bishshawwab.