MAU’IZHAH RAMADHAN : “BANYAK SALAH DAN DOSA, GAGALKAH HIDUP ?”
Oleh : Hasysa
Kesalahan bukan kegagalan hidup
Pernahkah Anda salah ? Tidak perlu ditanya, sebagaimana pernahkah Anda berbuat dosa ? Saya, Anda, mereka semua yang terlanjur pernah berbuat kesalahan dan dosa tidak perlu berkecil hati. Kesalahan ataupun dosa yang kita sandang dalam berbagai aspek kehidupan sehingga menyebabkan kita jatuh terperosok, tersingkir, bangkrut, sakit, ataupun sedih, bukanlah berarti kita gagal dalam hidup. Kesempatan masih terbentang, terutama di bulan Ramadhan yang mulia ini. Kita tidak boleh putus asa merasa hidup kita telah gagal.
Sebesar apapun kesalahan dan dosa kita yang terlanjur kita lakukan masih belum apa-apa dibandingkan dengan besar dan luasnya kasih sayang dan ampunan Allah SWT. Kita harus bangkit, bertaubat, memperbaiki diri. Jika kita merasa satu jalan tertutup, sulit kita lalui, bukankah jalan lain masih terbentang luas di hadapan kita? Jalan lain sebagai jalan keluar akan diberikan Allah SWT selama kita sendiri mau menempuhnya. Itulah jalan Takwa yang oleh Allah SWT dijadikan target dari pelaksanaan ibadah puasa kita di bulan Ramadhan ini. Bukankah ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits berikut menyatakan ?
وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ (87)
“dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (QS. Yusuf, 12 : 87)
وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ (56)
“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat”. (QS. Al-Hijr, 15 : 56)
يا أيها الناس أحسنوا الظن برب العالمين فإن الرب عند ظن عبده. (جامع الأحاديث – ج 23 / ص 114 ، البيهقى فى شعب الإيمان عن أبى هريرة)
“Wahai manusia ! Berbaik sangkalah kamu kepada Tuhan semesta alam karena sesungguhnya Tuhan adalah menurut persangkkan hamba-Nya.” (HR. Baihaqi)
الفاجر الراجى لرحمة الله أقرب منها من العابد المقنط (جمع الجوامع أو الجامع الكبير للسيوطي – ج 1 / ص 15020 ،الحكيم ، والشيرازى فى الألقاب)
“Orang yang berbuat dosa (salah) yang tetap mengharapkan rahmat Allah adalah lebih dekat pada rahmat-Nya dari pada seorang ahli ibadah yang berputus asa.” (HR. Al-Hakim dan Asy-Syairazi)
Perbaiki kesalahan dengan banyak amal saleh
Bagaimana cara memperbaiki kesalahan dan dosa kita ? Jawabnya : Banyak beramal saleh ! Amal saleh mencakup segala amal kebajikan, baik kesalehan individual (seperti ibadah mahdhah) maupun kesalehan sosial (seperti memberikan manfaat kepada sesama mansuia). Untuk yang terakhir ini tidak selamanya harus berbentuk materi. Tenaga dan pikiran bisa juga untuk memberikan manfaat kepada sesama manusia, khususnya sesama muslim. Atau paling tidak kita tidak akan lagi mengganggu dan merugikan orang lain.
Memang sulit menentukan ukuran banyak sedikitnya amal saleh. Dalam hal ini yang penting, setelah kita bertekad untuk memperbaiki diri, amal saleh yang akan kita lakukan harus lebih banyak dari yang kita lakukan sebelumnya, baik secara kuantitas maupun kualitas. Sekedar contoh, jika sebelumnya kita hanya melakukan ibadah-ibadah yang wajib, maka kita tambah dengan yang sunnah. Jika sebelumnya kita hanya sebagai rutinitas belaka, mulai sekarang kita lakukan penuh pemahaman dan keikhlasan semata-mata mencari ridha-Nya. Jika sebelumnya paling tinggi kita berinfak dan bersedekah seratus ribu rupiah selama satu bulan misalnya, mulai sekarang kita lebihkan dari jumlah itu. Jika sebelumnya kita sulit membantu meringankan orang lain dengan tenaga atau pikiran, mulai sekarang kita gunakan itu untuk kemanfaatan orang banyak. Dalam hal ini ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits menyatakan :
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ الَّذِي كَانُوا يَعْمَلُونَ (7)
“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 7)
وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ …. (9)
“Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya ….” (QS. At-Tagabun, 64 : 9)
اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ (سنن الترمذي – ج ٧ / ص ٢٦٢)
“Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada, dan perbaiki kesalahan dengan suatu kebaikan yang menutupinya serta jalinlah kehidupan sesama manusia dengan perilaku yang baik.” (QS. Al-Hijr, 15 : 56)
Wallahu a’lam bish-shawwab.