hasysa.wordpress.com

Keislaman dan Sosial Kemasyarakatan

  • BERANDA
  • TENTANG KAMI
  • VISI DAN MISI
  • KATAGORI
    • MAKTABAH SYAMILAH
      • Aqidah
      • Hadits Juz’iyah
      • Matan Hadits
      • Tafsir
      • Ulumul Qur’an
    • ILMU NAHWU DAN SHARAF
      • Ilmu Sharaf (Morfologi)
      • Nahwu Wadih
    • REFERENSI MAKTABAH SYAMILAH
    • MUHASABAH BI NAFSIH
      • Memperhatikan Diri Sendiri
      • Perenungan Makna Ibadah Haji
    • KEISLAMAN dan KEMASYARAKATAN
      • Al Qur’an dan Ulumul Qur’an
      • Fiqih dan Ushul Fiqih
      • Hadits dan Ulumul Hadits
    • KHUTBAH IDUL FITRI DAN IDUL ADHA
    • KHUTBAH JUMAT
    • KHUTBAH NIKAH
    • PENGAJIAN UMUM
  • TANYA JAWAB DAN LAIN-LAIN
  • TANPA KATAGORI

MAU’IZHAH RAMADHAN : “BANYAK SALAH DAN DOSA, GAGALKAH HIDUP ?”

Posted by hasysa on 25 Juli 2013
Posted in: PENGAJIAN UMUM. Tagged: amal saleh, bulan ramadhan, dosa, kasih sayang, kesalahan, kesalehan individual, kesalehan sosial, puasa, putus asa, Quran, rahmat allah, ramadhan, ramadhan yang mulia, Religion and Spirituality, Takwa, taubat.

MAU’IZHAH RAMADHAN : “BANYAK SALAH DAN DOSA, GAGALKAH HIDUP ?”

Oleh : Hasysa

Kesalahan bukan kegagalan hidup

Pernahkah Anda salah ? Tidak perlu ditanya, sebagaimana pernahkah Anda berbuat dosa ? Saya, Anda, mereka semua yang terlanjur pernah berbuat kesalahan dan dosa tidak perlu berkecil hati. Kesalahan ataupun dosa yang kita sandang dalam berbagai aspek kehidupan sehingga menyebabkan kita jatuh terperosok, tersingkir, bangkrut, sakit, ataupun sedih, bukanlah berarti kita gagal dalam hidup. Kesempatan masih terbentang, terutama di bulan Ramadhan yang mulia ini. Kita tidak boleh putus asa merasa hidup kita telah gagal.

Sebesar apapun kesalahan dan dosa kita yang terlanjur kita lakukan masih belum apa-apa dibandingkan dengan besar dan luasnya kasih sayang dan ampunan Allah SWT. Kita harus bangkit, bertaubat, memperbaiki diri. Jika kita merasa satu jalan tertutup, sulit kita lalui, bukankah jalan lain masih terbentang luas di hadapan kita? Jalan lain sebagai jalan keluar akan diberikan Allah SWT selama kita sendiri mau menempuhnya. Itulah jalan Takwa yang oleh Allah SWT dijadikan target dari pelaksanaan ibadah puasa kita di bulan Ramadhan ini. Bukankah ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits berikut menyatakan ?

وَلَا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِنَّهُ لَا يَيْأَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْكَافِرُونَ (87)

“dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir”. (QS. Yusuf, 12 : 87)

وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلَّا الضَّالُّونَ (56)

“Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat”. (QS. Al-Hijr, 15 : 56)

يا أيها الناس أحسنوا الظن برب العالمين فإن الرب عند ظن عبده. (جامع الأحاديث – ج 23 / ص 114 ، البيهقى فى شعب الإيمان عن أبى هريرة)

“Wahai manusia ! Berbaik sangkalah kamu kepada Tuhan semesta alam karena sesungguhnya Tuhan adalah menurut persangkkan hamba-Nya.” (HR. Baihaqi)

الفاجر الراجى لرحمة الله أقرب منها من العابد المقنط (جمع الجوامع أو الجامع الكبير للسيوطي – ج 1 / ص 15020 ،الحكيم ، والشيرازى فى الألقاب)

“Orang yang berbuat dosa (salah) yang tetap mengharapkan rahmat Allah adalah lebih dekat pada rahmat-Nya dari pada seorang ahli ibadah yang berputus asa.” (HR. Al-Hakim dan Asy-Syairazi)

Perbaiki kesalahan dengan banyak amal saleh

Bagaimana cara memperbaiki kesalahan dan dosa kita ? Jawabnya : Banyak beramal saleh ! Amal saleh mencakup segala amal kebajikan, baik kesalehan individual (seperti ibadah mahdhah) maupun kesalehan sosial (seperti memberikan manfaat kepada sesama mansuia). Untuk yang terakhir ini tidak selamanya harus berbentuk materi. Tenaga dan pikiran bisa juga untuk memberikan manfaat kepada sesama manusia, khususnya sesama muslim. Atau paling tidak kita tidak akan lagi mengganggu dan merugikan orang lain.

Memang sulit menentukan ukuran banyak sedikitnya amal saleh. Dalam hal ini yang penting, setelah kita bertekad untuk memperbaiki diri, amal saleh yang akan kita lakukan harus lebih banyak dari yang kita lakukan sebelumnya, baik secara kuantitas maupun kualitas. Sekedar contoh, jika sebelumnya kita hanya melakukan ibadah-ibadah yang wajib, maka kita tambah dengan yang sunnah. Jika sebelumnya kita hanya sebagai rutinitas belaka, mulai sekarang kita lakukan penuh pemahaman dan keikhlasan semata-mata mencari ridha-Nya. Jika sebelumnya paling tinggi kita berinfak dan bersedekah seratus ribu rupiah selama satu bulan misalnya, mulai sekarang kita lebihkan dari jumlah itu. Jika sebelumnya kita sulit membantu meringankan orang lain dengan tenaga atau pikiran, mulai sekarang kita gunakan itu untuk kemanfaatan orang banyak. Dalam hal ini ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits menyatakan :

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ الَّذِي كَانُوا يَعْمَلُونَ (7)

“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 7)

وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ …. (9)

“Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan mengerjakan amal saleh niscaya Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya ….” (QS. At-Tagabun, 64 : 9)

اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعْ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ  النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ  (سنن الترمذي – ج ٧ / ص ٢٦٢)

“Bertaqwalah kepada Allah di manapun kamu berada, dan perbaiki kesalahan dengan suatu kebaikan yang menutupinya serta jalinlah kehidupan sesama manusia dengan perilaku yang baik.” (QS. Al-Hijr, 15 : 56)

Wallahu a’lam bish-shawwab.

Iklan

Beri peringkat:

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
  • Google
  • LinkedIn
  • Tumblr

Sukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

Navigasi pos

← MAU’IZHAH RAMADHAN : “PERBAIKAN DIRI, MULAILAH DIRI SENDIRI”
MAU’IZHAH RAMADHAN : “BANYAK YANG PUASA HANYA LAPAR, BANYAK YANG TARAWEH HANYA CAPEK” →
  • Translate

    Terjemahkan laman ini
  • Arsip

    • Agustus 2013
    • Juli 2013
    • Agustus 2012
    • Juli 2012
    • Juni 2012
    • Mei 2012
    • April 2012
    • Maret 2012
    • Februari 2012
    • Januari 2012
    • Desember 2011
    • November 2011
    • Oktober 2011
  • Juli 2013
    S S R K J S M
    « Agu   Agu »
    1234567
    891011121314
    15161718192021
    22232425262728
    293031  
  • Terima kasih, sejak 24/10/2011, untuk blog ini, kunjungan Anda adalah yang ke

    • 178,064
  • Posting Terbaru

    • SEPENINGGAL RAMADHAN, BERKAH ATAU MUSIBAH ?
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “KEHEBATAN DIRI, JAMINAN MASUK SURGA ?”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “BANYAK YANG PUASA HANYA LAPAR, BANYAK YANG TARAWEH HANYA CAPEK”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “BANYAK SALAH DAN DOSA, GAGALKAH HIDUP ?”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “PERBAIKAN DIRI, MULAILAH DIRI SENDIRI”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “PINTU TAUBAT MASIH TERBUKA, SIAPA YANG TIDAK BERDOSA ?”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “HIDUP SEDERHANA, UNTUK SIAPA ?”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “BEKERJA ATAU MENGEMIS-NGEMIS ? ”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “MULUT, ADA APA ?”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “RAMADHAN BULAN DOA, TAQARRUB ILALLAH ”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “RAMADHAN BULAN TADARUS AL-QUR’AN”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “RAMADHAN BULAN PELATIHAN KESABARAN”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “RAMADHAN BULAN KEPEDULIAN SOSIAL”
    • MAU’IZHAH RAMADHAN : “PUASA TIDAK SEKEDAR MENAHAN LAPAR DAN HAUS”
    • REUNI ALUMNI SMADA REMBANG
    • CARA MENGHITUNG ZAKAT PERUSAHAAN
    • MENJAWAB PERTANYAAN NAMA ANAK DAN ARTI KATA DALAM BAHASA JAWA
    • SHALAT ID DI MASJID ATAU DI LAPANGAN ?
    • FAKIR MISKIN DAN ANAK YATIM WAJIB ZAKAT (?)
    • KONDISI JUNUB BERPUASA (?)
  • LINK FAFORIT

  • Google
  • Muhammad pbuh
  • PP. Al Munawwir Krapyak
  • Pesantren Virtual
  • Zamroni Salim
  • Sukses SNMPTN Matematika SMA 2012
  • P.P. Roudlatul Ulum
  • Tag Popular

    ad-durru al-mukhtar al-andalusi al-Mawardi al-muhalla AL-QUR’AN aqidah As-Suyuthi bahasa bahasa Arab bahasa jawa bin Sulaiman bulan ramadhan dhamir dosa dosa-dosa besar dosa besar fa’il fiqih fiqih hanafi fi’il. hadits huruf Ibnu Hajar Al-Haitami Ibnu Hazm ilmu ilmu nahwu Imam interogatif intransitif isim Islam Istifham i’rab jawa jum'ah kajian karakteristik kesalahan khabar khutbah Khutbah jum’ah khutbah nikah kitab nikah lazim lengkap maf’ul bih makalah makna manshub mazid morfologi Muhammad muhyiddin darwisy muqatil muta’addi neraka nomina partikel puasa ramadhan Religion and Spirituality sharaf sosial subjek sunan surga Syafi’iah tafsir taubat transitif tsulatsi ushul fiqih verba zakat zakat fitrah
  • Iklan
    Blog di WordPress.com.
    %d blogger menyukai ini: